Selasa, 03 September 2013

Sastra Melayu Klasik



1.      
Pengertian
Karya sastra melayu klasik adalah karya-karya yang tersiar pada periode sastra tradisional atau sastra lama. Dalam karya sastra disebutkan bahwa sastra lama berkembang sebelum periode 20-an. (Simpati kelas X semester 2, hal. 18)
Pada awalnya bentuk sastra merupakan cerita rakyat yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut dan turun temurun. Menurut A. Ikram, dalam bukunya Filologi Nusantara (Jakarta: Pustaka Jaya 1991, hal. 220)
Sekarang cerita rakyat ditulis dan diterbitkan menjadi buku, seperti halnya cerpen atau novel.

2.      Ciri-ciri sastra klasik
a.       Nama pengarangnya tidak diketahui (Anonim)
b.      Bersifat prologis, mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum
c.       Istana sentries, karya sastrawan bersumber dari kehidupan istana atau raj-raja.
d.      Bersifat klise
e.       Fantastis
f.       Statis
g.      Lisan, disampaikan dari mulut kemulut
h.      Tidak berangka tahun

3.      Nilai dalam karya sastra klasik
Nilai adalah sesuatu sifat atau hal penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai dapat berupa konsep, prinsip, cara berfikir, prilaku, dan sikap seseorang.
Kandungan nilai dalam karya tidak hanya mengungkapkan keindahan saja, tetapi memiliki juga titik identifikasi dengan pengarang dan lingkungan. Seseorang pengarang berupaya menyampaikan tanggapan, gagasan perasaan, pengalaman dan pandangan-pandangan terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian muncullah hal-hal yang menyita perhatian direnungkan, dipahami, dilaksanakan, bahkan disebarluaskan, dan dipertahankan keberadaannya. Itulah nilai-nilai luhur kehidupan. Misalnya nilai moral yang berhubungan kemanusian, kerukunan, kebersamaan dan keselarasan, kepercayaan, kebutuhan, dan lain-lain. Nilai-nilai luhur inilah yang berjasa mendidik, membina dan mendewasakan pembaca.

4.      Jenis karya klasik
a.    Berbentuk puisi
Karya sastra klasik yang berbentuk puisi dikenal dengan puisi lama. Puisi lama yang berbentuk lisan ialah mantra, bidal, pantun, pantun kilat, pantun berkait, dan talibun. Setelah kedatangan agama Hindu, kita kenal bentuk puisi seloka gurindam dan syair.
b.    Berbentuk Prosa
Seperti halnya prosa dalam sastra modern, prosa dalam karya sastra klasik juga mempunyai unsur-unsur tokoh, penokohan, alur, latar, setting, amanat, dan teman.
Karya sastra klasik yang berbentuk prosa terdiri dari cerita, cerita binatang, sejarah, mite, dan legenda.


Jenis prosa lama:
1.    Dongeng
Dongeng adalah cerita-cerita zaman purba yang berbentuk prosa yaitu tentang cerita khayal dan penuh keajaiban. Dongeng ini disampaikan dari mulut kemulut.
Jika kita perhatikan di Indonesia dongeng terbagi atas beberapa macam, yaitu:
a.    Mite
Mite berasal dari bahasa Yunani, mythos yaitu tentang kehidupan makhluk halus atau hantu seperti jin, kuntilanak, dan dewi-dewi.
Misalnya: Si Kelambai, dan Setan Penanggalan
b.    Fabel atau Dongeng Binatang
Fabel ialah dongeng yang menceritakan binatang yang hidup sebagai manusia berbuat dan berbicara seperti binatang.
Pada umumnya fabel mempunyai tendens didaktis. Fabel ini sangat terkenal di Indonesia. Di tiap-tiap daerah mempunyai pelaku-pelaku binatang yang berlainan.
Di Jawa dan di Melayu dipusatkan pada planduk (kancil), di Sunda pada kura-kura, di Toraja pada kera hantu.
Contoh: Hikayat Sang Kancil
c.    Legenda
Legenada ialah dongeng yang berisikan tentang cerita terjadinya nama-nama tempat, gunung, sungai, danau, dan sebagainya.
Misalnya: Danau Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Danau Toba, Terjadinya Danau Maninjau.
d.   Dongeng Jenaka atau Dongeng Orang Bodoh
Dongeng ini sengaja menceritakan kebodohan seseorang. Apa yang dilakukannya serba salah, sehingga menimbulkan humor atau kejenakaan.
Misalnya
1.    Dalam bahasa Melayu      : Pak Pandir, labai Malang.
2.    Dalam bahasa Jawa          : Joko Pandir, Lebai Malang
3.    Dalam bahasa Batak         : Ni Pandir.
4.    Dalam bahasa Sunda        : Si kabayan.
e.    Sage
Sage ialah dongeng yang mengandung unsur sejarah. Misalnya: Hang tuah Joko Tingkir.
2.      Hikayat
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab, yang berarti cerita. Hikayat ini mirip dengan dongeng, penuh khayal, isinya tentang kehidupan sekitar istana, oleh karena itu dapat disebut dongeng istana.
Pelaku utama dalam hikayat adalah raja, permaisuri, putra raja yang gagah berani, serta putrinya yang canti jelita.
Hikayat Melayu:   Hikayat hang Tuah, Hikayat Si Miskin.

3.      Sejarah atau Silsilah.
Penulis sejarah dalam sastra lama ialah pegawai istana, yang berisikan tentang asal usul raja dan kejadian-kejadian penting, adat istiadat.
Contoh:
(1) Sejarah melayu – konon dikarang oleh Tun Sri Lanang.
(2) Hikayat Raja – Raja Pasai.
(3) Silsilah Bugis.
(4) Sejarah Danau Maninjau.

0 komentar:

Posting Komentar